Catatan 1:awal pembuka diamku
Hari ini adalah hari Sabtu di awal minggu keempat di bulan November.Saat ini,awan kelabu muram menggantung rendah di langit,seakan bersiap hendak memuntahkan guyuran hujannya beberapa menit lagi.
Oktober telah lewat.November datang dengan cepat,membawa lebih banyak uap air yg secara kontinyu membuat ruang kelasku menjadi semakin lembab dan berbau apak.
Sadar ataupun tak sadar,ingin ataupun tak ingin,menghitung waktu adalah rutinitas terbaru favoritku saat ini.Berusaha untuk tak percaya,namun tak urung juga kusadari bahwa apa yg telah dan sedang kulakukan,belum cukup untuk menuntaskan kuota targetku yg kebanyakan berhubungan dengan soal-soal.
Rasanya seperti membawa sekarung batu dan kau bahkan tidak tahu di mana harus melakukannya.Kau tahu kan sensasi belum-bisa-menjawab-soal yg saat ini tengah berada di depan hidungku.
Maret akan datang dengan cepat.Yang kutahu saat ini adalah aku belum bisa berjalan ke arahnya dengan sepenuhnya menopangkan semua bebanku ke kedua kakiku sendiri.
Sangat menyedihkan.
Aku-gadis-18 tahun-yg menyedihkan.
Menyesali waktu yg telah lampau bukanlah ide terbaik saat ini,meskipun sedikit rasa sesal itu membuatku selalu menoleh ke belakang dan berkata,"Mengapa aku melakukan hal itu?"
Selama kurang lebih sebulan berada dalam fase paling menjengkelkan yg pernah kualami,akhirnya aku sampai ke titik ini.Titik saat aku harus bisa menyemangati diriku sendiri.Kau tahu,tidak akan ada selalu orang yg akan menyemangatimu.Meskipun bukan itu yg kuharapkan akan terjadi padaku di masa depan.Namun mencoba realistis adalah pilihan terbaikku saat ini.Semua orang sedang berusaha,bergelut dengan semua angan dan mimpi mereka.
Lalu,apa yg kutunggu saat ini?
Anehnya, aku bahkan tidak tahu apa yg sedang kubicarakan saat ini.
Surakarta,23 November 2009
Labels: Catatan 1
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home